🐙 Jadwal Pesawat Wings Air Dabo Singkep

Lingga (MK) - Pesawat komersil milik Wings Air dijadwalkan bakal melakukan pendaratan perdana di Bandara Dabosingkep, pada Minggu (11/03/2018) besok. Hal ini JadwalPesawat Terbaru di Bandara Dabo Singkep. Lingga (Media Center) - Menteri Perhubungan telah Mengeluarkan Jadwal Penerbangan Perintis Susi Air Dabo Tahun 2018 (Pesawat Caravan). Perubahan jadwal ini tidak langsung dari Dishub Kabupaten, melainkan ini diatur oleh kementrian Perhubungan. Homepage/ Lingga Disambut Alias Wello, Wings Air Mendarat di Dabo Singkep. Follow Us; October 2, 2019 October 2, 2019 by aprilia. (1/10/2019) pesawat Wings Air dengan mulus mendarat di Bandara Dabo Singkep setelah melakukan penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam selama 40 menit. LINGGA- Kemarin, Selasa (1/10/2019) pesawat Wings Air dengan mulus mendarat di Bandara Dabo Singkep setelah melakukan penerbangan dari Bandara Hang Nadim Batam selama 40 menit. Penerbangan pesawat tipe ATR 72-600 itu merupakan penerbangan perdana sebagai tanda dibukanya jalur penerbangan Batam-Dabo Singkep. JadwalOperasi Pesawat Susi Air di Dabo Singkep. Penulis. 02/02/2018. 2690. Berbagi di Facebook. Tweet di Twitter. tweet; Lingga (LenteraOne) - Menteri Perhubungan telah Mengeluarkan Jadwal Penerbangan Perintis Susi Air Dabo Tahun 2018 (Pesawat Caravan). Perubahan jadwal ini tidak langsung dari Dishub Kabupaten, melainkan ini Hargayang ditawarkan pun cukup terjangkau dan bervariasi. Untuk rute Dabo Singkep-Jambi berangkat pada Senin dan Rabu, dengan harga tiket Rp 308.800. Sedangkan berangkat dari Jambi-Dabo Singkep, juga di hari yang sama, namun dengan harga tiket yakni Rp 378.800. "Hari ini penerbangan perdana tanggal 4 Januari 2020," ucap District Manager Susi PenerbanganWings Air - travelmaker.id. Batam - Maskapai Wings Air membuka rute penerbangan baru ke Bandara Dabo Singkep pada Selasa (1/10) siang.Pesawat yang tergabung dalam Lion Air Group ini membuka sejumlah rute penerbangan di antaranya Dabo Singkep-Batam yang berafiliasi langsung dengan Lion Air untuk rute Jakarta, Yogyakarta, Surabaya, Medan, Jambi, Palembang, dan Pontianak. KL- Setelah sukses dalam berbagai penerbangan domestik di tanah air, Wings Air kini melebarkan sayapnya untuk mendarat di bandara Dabo Singkep pada Selasa (1/10/2019) siang. Salah satu member dari Lion Air Group tersebut dijadwalkan membuka beberapa rute penerbangan dari dan menuju Dabo Singkep, yakni tujuan Batam, Jakarta, Jogjakarta Penerbangan perdana maskapai Wings Air ATR 72 jenis 500-600 bisa mendarat dengan mulus di Bandara Dabo Singkep ini. Dan ini merupakan sejarah bagi Kabupaten Lingga di mana pesawat komersil bisa melayani penerbangan di Dabo Singkep," kata Kepala UPBU Kelas III Dabo Singkep Andy Hendra Suryaka. SusiAir saat hendak menaikkan penumpang (Foto: Batamnews) Kabupaten Lingga, atau biasa juga dikenal dengan sebutan Negeri Bunda Tanah Melayu memiliki segudang objek wisata. Mulai dari wisata alam pendakian, bahari, kuliner bahkan budaya serta adat. Untuk datang ke Lingga menimati keindahan alam dan budaya itu, selain menggunakan tranportasi laut dari Batam ataupun Tanjungpinang, anda juga bisa Sejumlahkru Wing Air di Bandara Dabo Singkep, Lingga (Foto: Ruzi/Batamnews) Minggu, 11 Maret 2018 - 21:03 WIB BATAMNEWS.CO.ID, Lingga - Pesawat komersil Wings Air ATR 72-600 milik maskapai penerbangan Lion Group mendarat mulus pada penerbangan ujicoba yang dilakukan dengan rute Batam-Dabo Singkep, Minggu (11/3/2018). TANJUNGPINANG(suarasiber) - Maskapai Wings Air menambah jadwal penerbangan rute Batam - Dabo, Singkep. Jadwal semula 3 kali seminggu, kini jadi empat kali seminggu. Penerbangan Batam - Dabo, sebelumnya dilaksanakan pada setiap Selasa, Kamis, Sabtu. Berangkat dari Bandara Hang Nadim, Batam ke Dabo, setiap pukul 12.30. Cg5B. Kemarin sempat terhenti karena sudah habis kontrakTanjung Pinang ANTARA - Pesawat perintis Susi Air kembali melayani rute penerbangan Tanjung Pinang-Dabo Singkep, Lingga melalui PT Angkasa Pura II Cabang Bandara Raja Haji Fisabilillah RHF Tanjung Pinang, Kepri. "Kemarin sempat terhenti karena sudah habis kontrak. Per 20 Januari 2020 nanti mulai aktif lagi," kata Plt Executive General Manager EGM Bandara RHF Tanjung Pinang, M Wahid Jumadi, Rabu. Jumadi menyatakan maskapai penerbangan milik Susi Pudjiastuti itu akan beroperasi sebanyak dua kali dalam seminggu. Adapun pesawat yang akan digunakan ialah jenis Caravan C208 dengan kapasitas 12 penumpang. "Sebelumnya mereka menggunakan pesawat jenis Cassa," ujarnya. Dia mengimbau masyarakat dapat menggunakan moda transportasi udara tersebut, karena pesawat perintis merupakan program subsidi pemerintah, sehingga harga tiket yang ditawarkan lebih murah dibanding maskapai komersial lainnya. Lebih lanjut, ia mengatakan harga pesawat perintis juga tak jauh berbeda dengan harga tiket kapal laut yang melayari rute Tanjung Pinang-Dabo Singkep. "Apalagi saat musim utara, angin kencang menyebabkan gelombang tinggi. Kalau naik pesawat tentu perjalanan jadi lebih cepat dan aman," ujar Jumadi. Adapun jadwal penerbangan Susi Air tahun 2020 dari Tanjungpinang ke Dabo Singkep yaitu, Selasa pukul WIB dan Sabtu pukul WIB Minggu pertama dan ketiga. Kemudian, Sabtu pukul WIB Minggu kedua dan keempat dengan harga tiket sebesar Rp345 ribu. Sebaliknya, dari Dabo singkep ke Tanjung Pinang yaitu, Selasa pukul WIB dan Sabtu pukul WIB dengan harga tiket Rp305 ribu. "Gratis bagasi 10 kilogram serta gratis makanan ringan di dalam pesawat," ucap Jumadi. Baca juga Susi Air akan uji coba penerbangan perintis ke Bandara Tambelan Baca juga Susi Air tambah jadwal penerbangan rute Jakarta-CilacapPewarta OgenEditor Risbiani Fardaniah COPYRIGHT © ANTARA 2020 Sejarah Wings Air tidak terlepas dari sejarah Lion Air Group sebagai perusahaan induknya. Pemilik Lion Air Goup, Rusdi Kirana, memulai bisnisnya sebagai penjual tiket pesawat dan melakukan layanan antar jemput serta check-in penumpang. Pengalaman ini membuat Rusdi Kirana mengerti kebutuhan pasar akan maskapai yang bisa membawa penumpang ke pelosok nusantara dengan harga yang terjangkau. Karena itu, Wings Air muncul sebagai maskapai berkualitas dengan harga yang terjangkau, untuk melayani penerbangan di wilayah Indonesia. Pada 2003, Wings Air awalnya didirikan sebagai maskapai bertarif rendah dalam Lion Air Group. Wings Air memiliki nama udara “Wings Abadi Air”, yang merupakan nama Wings Air ketika pertama kali didirikan. Namun, karena nama tersebut dianggap terlalu panjang, nama tersebut dipersingkat menjadi “Wings Air”. Sejak awal didirikan, Wings Air berada di bawah pimpinan Rusdi Kirana sebagai CEO dan Edward Sirait sebagai Presiden Direktur. Meskipun Lion Air Group telah mempromosikan maskapai utamanya seperti Batik Air dan Lion Air, Wings Air tidak membuat banyak iklan dan promosi karena penjualan tiket biasanya disatukan dengan promosi Lion Air. Namun dalam perkembangannya, Lion Air mulai memposisikan dirinya sebagai maskapai bertarif rendah sesuai dengan kebutuhan pasar. Karena itu, Wings Air pun diubah menjadi maskapai pengumpan dan perintis bagi maskapai utama dalam Lion Air Group, yaitu Lion Air, Batik Air, dan Malindo Air. Pada masa awal penerbangannya, Wings Air menggunakan armada pesawat tipe MD-80 dan MD-82, yang dulunya digunakan Lion Air. Namun, pesawat tipe MD-80 dan MD-82 ini dianggap sudah cukup kuno. Karena itu, Wings Air mulai memperbarui armadanya dengan membeli pesawat berteknologi Prancis, yaitu pesawat tipe ATR. Pesawat tipe ini dipilih sebagai jenis pesawat utama Wings Air karena mesin baling-baling gandanya yang merupakan teknologi buatan Prancis, yang sesuai untuk penerbangan perintis. Pada 15 November 2009, Wings Air menandatangani persetujuan untuk memesan 15 pesawat tipe ATR 72-500 dengan 15 pesawat cadangan tipe ATR 72-600, yang merupakan model terbaru dari ATR. Dalam persetujuan ini, tiga pesawat ATR 72-500 akan mulai diantarkan pada Januari 2010. Pada 25 Februari 2011, Lion Air memesan 15 pesawat ATR 72 tipe terbaru untuk armada Wings Air, menggantikan 15 pesawat ATR 72-600 yang dipesan pada 2009. Pada 27 November 2014, Lion Air juga menandatangani persetujuan pemesanan 40 pesawat tipe ATR 72-600 untuk armada Wings Air, menjadikan Lion Air Group sebagai maskapai pengguna pesawat ATR terbanyak. Pesawat ATR 72-500 dan ATR 72-600 dipilih karena memiliki efisiensi yang tinggi serta biaya operasional yang rendah. Dengan performa yang baik pada landasan jarak pendek, pesaawat tipe ini dirasa tepat untuk melayani penerbangan ke daerah-daerah terpencil di Indonesia dengan medan yang sulit. Selain itu, mesin ATR 72-500 dan ATR 72-600 juga memiliki ketahanan yang baik pada cuaca panas dan dingin serta ketinggian yang beragam. Penambahan jumlah armada ini tentunya disertai dengan bertambahnya rute dan frekuensi penerbangan Wings Air. Beberapa rute jarak pendek yang awalnya dilayani Lion Air mulai dioperasikan oleh Wings Air. Sebagai hasilnya, Wings Air pun terus mengembangkan rute penerbangannya di Indonesia dan menghubungkan lebih banyak lagi kota-kota terpencil di berbagai wilayah. Kota-kota atau wilayah terpencil yang sebelumnya tidak bisa dijangkau oleh pesawat besar kini bisa dikunjungi dengan mudah, baik untuk keperluan bisnis maupun wisata. Terdapat beberapa kekhawatiran yang muncul karena Wings Air beberapa kali mengalami kecelakaan kecil dalam penerbangannya. Untuk menanggapi kekhawatiran ini, Wings Air mengajukan dirinya untuk menjalani audit keamanan dari IATA dan akhirnya memperoleh nilai keamanan yang memadai. Setiap pesawat dalam armada Wings Air telah mendapatkan sertifikasi IATA Standard Safety Assessment ISSA, yang membantu menarik kembali simpati publik untuk terbang bersama Wings Air sebagai maskapai pilihan. Saat ini, Wings Air memiliki setidaknya lima bandara penghubung yang tersebar di titik-titik strategis di Indonesia, seperti Bandar Udara Internasional Sam Ratulangi di Manado, Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta di Jakarta, Bandar Udara Internasional Hang Nadim di Batam, Bandar Udara Internasional Kuala Namu di Medan, dan Bandar Udara Internasional I Gusti Ngurah Rai di Bali. Kelima bandara tersebut tersebut dipilih karena letaknya yang strategis, demi memastikan penerbangan Wings Air dapat menjangkau seluruh wilayah di Indonesia melalui rute-rute penerbangan utama. Rute penerbangan utama tersebut mencakup menuju Bali, Medan, Jakarta, Singapura, Thailand, dan Australia. Pada awal 2017, Wings Air menambahkan beberapa rute baru antara Pulau Sulawesi dan Kalimantan. Rute ini menjangkau kota-kota seperti Banjarmasin, Makassar, Batulicin, dan Kendari. Dengan memperkuat akses antar pulau, Wings Air telah membantu mobilitas masyarakat untuk bepergian dari kota kecil ke kota besar atau sebaliknya. Hal ini tentunya membawa keuntungan tersendiri bagi daerah yang sebelumnya tidak terjangkau oleh transportasi udara. Dengan menghubungkan beragam daerah dengan transportasi yang lebih aman dengan harga yang terjangkau, Wings Air telah membawa keuntungan baik bagi pelaku bisnis maupun turis yang ingin menjelajah Indonesia. [responsivevoice_button voice=”Indonesian Male” buttontext=”Malas Baca, Tekan Ini”] Wings Air Buka Rute Batam – Dabo Singkep – Ini Jadwal Terbangnya. LINGGA — Terhitung 1 Oktober 2019, maskapai penerbangan Wings Air melayani rute baru, yakni Bandara Hang Nadim, Kota Batam – Bandara Dabo Singkep, Kabupaten Lingga. Rute ini dibuka, untuk memudahkan warga dan wisatawan menyinggahi daerah ini. Mengingat, potensi kepariwisataan Lingga sangat bagus dan variatif. Corporate Communications Strategic of Wings Air, Danang Mandala Prihantoro. mengatakan tahap awal pembukaan layanan terbang rute Batam – Dabo Singkep – Batam, hanya tiga kali dalam sepekan. ”Wings Air terbang satu kali setiap Selasa, Kamis dan Sabtu Pergi Pulang PP. Hadirnya rute ini diharapkan mempermudah masyarakat dalam bepergian,” kata Danang Mandala Prihantoro, kepada Sijori Kepri, Selasa, 1/10/2019 siang. Danang, menambahkan, pendaratan perdana Wings Air di bandara Dabo Singkep, berjalan lancar. ”Pesawat Wings Air, ATR 72 jenis 500-600 mendarat dengan mulus di bandara Dabo Singkep. Tentunya, sejarah bagi Kabupaten Lingga, bahwa pesawat komersil bisa melayani penerbangan di Dabo Singkep,” katanya. Peresmian penerbangan perdana dilakukan oleh Gubernur Kepulauan Riau, Isdianto, Bupati Lingga, Dabo Allias Wello, Ketua DPRD Kepulauan Riau, Jumaga Nadeak, Wakil Gubernur Provinsi Kepulauan Riau periode 2010-2015, Soerya Respationo, Direktur Badan Usaha Bandar Udara BUBU Hang Nadim Batam, Suwarso, Chief Pilot Wings Air, Capt Decky Arianto, Area Manager Batam dan Kalimantan Barat, Novianti Harahap, District Manager Batam, Zaini Bire, berserta tamu undangan. Peresmian rute baru Batam menuju Dabo Singkep di tahun ini sebagai bagian pengembangan bisnis dalam memperkuat konektivitas domestik untuk layanan interdaerah atau antarkota. Wings Air berkomitmen menyediakan kemudahan akses bagi travelers dengan mengutamakan konsep saling terhubung yang praktis, mempersingkat waktu tempuh, lebih efektif dan efisien. Wings Air memulai nomor terbang IW-1298, pesawat berangkat dari Bandar Udara Internasional Hang Nadim, Batam, Kepulauan Riau BTH pukul WIB dan mendarat di Bandar Udara Dabo, Kepulauan Riau SIQ pada WIB. “Untuk layanan sebaliknya, Wings Air bernomor IW-1299 terbang dari Singkep pada WIB dan tiba di Batam pukul WIB,” ujarnya. Wings Air sebagai penghubung feeder akan terus mengembangkan jaringan penerbangan domestik untuk menghubungkan wilayah setingkat kabupaten dengan kota. Batam ke Dabo Singkep menyusul kesuksesan ekspansi Wings Air yang telah dilayanai di Kepulauan Riau, yang mencakup Batam, Bintan, Letung Anambas, Natuna. Wak Ran/R

jadwal pesawat wings air dabo singkep