🌃 Permainan Bk Di Dalam Kelas
GuruBK sebagai salah satu elemen penting dalam dunia pendidikan juga harus ambil bagian dalam pendidikan karakter. Walaupun pembelajaran masa pandemi dilaksanakan secara daring, akan tetapi pendidikan karakter tetap dilaksanakan dengan memanfaatkan media elektronik yang ada saat ini dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang membimbing siswa
A Latar Belakang. 1. Minimnya pemahaman murid terhadap budaya lokal yang berkembang di masyarakat. 2. Pembelajaran yang telah dilaksanakan lebih untuk memenuhi muatan kurikulum dan kurang mengembangkan nilai-nilai budaya lokal . . 3. Metode pembelajaran masih monoton sehingga kurang menyenangkan bagi murid. 4.
Penerapanpendekatan pembelajaran kontekstual akan membantu guru dalam mewujudkan pembelajaran berkualitas dan bermakna. Pada pendekatan ini, ditekankan bagaimana guru mengaitkan materi pelajaran dengan situasi nyata siswa dalam kehidupan siswa sehari-hari. Dalam hal ini, guru seolah-olah berusaha untuk menghadirkan dunia nyata ke dalam ruang
Nah di kelas guru juga dapat menggunakan tepuk ini sebagai Ice breaking yang menarik dalam pembelajaran. Peraturannya sangat mudah, anak akan melakukan tepuk sesuai dengan aba-aba dari guru. Siswa tepuk satu kali jika ada aba-aba "Tunggal!", siswa tepuk dua kali jika ada aba-aba "Ganda!", dan tepuk tiga kali jika ada aba-aba "Trio!".
Antaranyaialah: permainan dalam kelas. 1. Bingo. Permainan klasik ini sering dilupakan oleh generasi sekarang. Permainan ini boleh disesuaikan dengan keperluan subjek yang diajar. Selain dari bingo klasik, anda boleh mencipta papan permainan sendiri yang membolehkan pelajar memangkah gambar, peribahasa, persamaan matematik dan lain-lain. 2.
Mediamonopoli "wawasan BK" adalah media yang mudah digunakan, praktis dan tentunya menarik agar dapat memotifasi siswa dalam mengikuti layanan Bimbingan dan Konseling khususnya layanan informasi terkait materi wawasan BK. Dalam proses pengembangannya, pengembang menggunakan model pengembangan menurut Borg and Gall sebagai acuan.
Banyaksekali kegiatan ice breaking yang bisa dicoba di dalam kelas. Anda bisa mencoba beberapa games simple dan seru ini di sela kegiatan belajar mengajar. 1. Tebak Logo Produk. Tebak gambar ini adalah games untuk mengetahui pengetahuan peserta didik tentang logo produk yang biasa mereka pakai atau dilihat.
PENGEMBANGANMEDIA PERMAINAN ULAR TANGGA UNTUK KONSELING BAGI SISWA KELAS VII DI SMP MUHAMMADIYAH 1 MINGGIR". Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan partisipasi berbagai BK. Guru BK memiliki peranan penting dalam membantu remaja menyelesaikan tugas perkembangannya dan penyesuaian, karena dukungan dari orang lain merupakan salah
Abstract This study aimed to describe the introduction of Indonesian Traditional Games in Unesa BIPA's Class that includes planning, implementation, and evaluation. This study used descriptive
Permainanedukatif di kelas yang bisa melatih kepemimpinan anak nomor lima yaitu 'Awal Sebuah Kata (The A Word)'. Peralatan yang dibutuhkan sangat sederhana yaitu kertas bertuliskan potongan huruf abjad dalam sebuah wadah. Cara bermainnya yaitu guru membagi siswa menjadi beberapa kelompok. Kemudian, masing-masing siswa mengambil satu potongan huruf di dalam wadah yang telah disediakan.
ABSTRAKMaslani,2015,Meningkatkan Keaktifan Siswa Dalam Pembelajaran PKn melalui Model Pembelajaran Permainan (game) Ranking 1 Di Kelas VII A SMP Negeri 4 Pelaihari Permasalahan pada pembelajaran PKn di sekolah, khususnya di SMP Negeri 4 Pelaihari antara lain adalah aktifitas siswa yang masih rendah dan efektifitas guru dalam proses pembalajaran belum maksimal.
Bicaratentang program BK berikut ini ada contohnya untuk program BK SMK Kelas X tahun pelajaran 2019 2020. 2 indeks logaritma yang digunakan indeks tidak seragam indeks 2 dan indeks 5. Untuk mengunduh File Gunakan tombol download dibawah ini. 50 Contoh Soal USBN Seni Budaya Kelas 12 SMAMA dan Kunci Jawabnya Terbaru - Halo adik adik yang baik
1v7jY35. A. Perkenalan dan Keakraban Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah karena jenjang pendidikan, misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas, pasti memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Siswa baru masih mempunyai rasa malu yang besar untuk berkenalan dan berteman. Mereka lebih memilih diam atau hanya bermain dengan teman berlatar sekolah yang sama sebelumnya. Begitu juga siswa yang pindah tingkat dari tujuh naik ke kelas delapan, kemudian dari kelas delapan naik ke kelas Sembilan di sekolah menengah pertama dan begitu juga pada tingkatan kelas di sekolah menengah atas, mengalami kegundahan karena teman yang sebelumnya dekat dan selalu bersama, sekarang harus berpisah dan harus beradaptasi lagi dengan suasana yang baru, teman yang baru, dan lingkungan yang baru. Melihat fenomena di atas, guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor atau Fasilitator memiliki peran yang penting dalam masa orientasi membantu siswa memecahkan permasalahan pertemanannya dan mengkondisikan susasana pembelajaran menjadi berkesan, bermakna, bermanfaat, dan tentunya menyenangkan. Tujuan utama dari kegiatan ini adalah mengenalkan diri sendiri dan menjalin keakraban menjelaskan identitas dirisiswa dengan percaya diri, menerima dengan terbuka terhadap siswa lain, juga proses timbal balik dengan mengenal siapa sosok teman baru, mengetahui teman baru dengan segala seluk beluknya dan rasa ingin tahu yang dimiliki sesama manusia. Beberapa permainan dalam Bimbingan dan Konseling pada Perkenalan dan Keakraban antara lain “Ini Namaku” , kemudian “Jendela Diriku”, selanjutnya “Siapakah Aku”. INI NAMAKU Tujuan Menjalin keakraban antar peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya. Bidang Bimbingan Pribadi, sosial Waktu 15 Menit Bahan/Alat 1 bola tennis Jumlah pemain Berkelompok7-20 Langkah Permainan 1. Peserta diminta melingkari fasilitator 2. Fasilitator memberikan bola tennis kepada salah satu peserta dan memintanya memperkenalkan diri dengan cara melemparkan bola ke atas sebanyak tiga kali sambil menyebutkan namanya. Misalnya “Ini namaku Ani” lempar…..”Ani” Lempar…. “Ani” Lempar. 3. Kemudian peserta tersebut Ani diminta mengoperkan bola kepada peserta lain secara acak, sambil mengatakan “giliranmu…..” 4. Peserta yang mendapatkan bola menjawab “Terima kasih Ani…” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Rudi. Saya mendapat bola dari Ani. Giliranmu…” 5. Peserta yang mendapat lemparan bola dari Rudi menjawab dengan “ Terima Kasih Rudi….” Setelah itu ia memperkenalkan dirinya sendiri dengan cara yang sama seperti yang dilakukan peserta sebelumnya dengan kalimat “Saya Dani”. “Saya mendapat bola dari Rudi, Rudi mendapat bola dari Ani. Giliranmu…” 6. Langkah poin 5 dilakukan sampai semua peserta mendapatkan bola dan memperkenalkan diri serta mengenal peserta-peserta sebelumnya. 7. Peserta terakhir harus mengembalikan kepada peserta pertama dengan terlebih dahulu mengatakan “Terima Kasih… sebut nama pemberi bola. Nama saya Desi. Saya mendapat bola dari ……. Menerima bolas dari….yang sebelumnya mendapatkan dari…. Dstmenyebutkan semua nama anggota kelompok. Sekarang bola ini saya kembalikan kepada Ani Peserta Pertama. Bola ini kukembalikan padamu Ani” Evaluasi dan Refleksi 1. Apakah peserta hafal pada urutan bola yang diterimanya? 2. Apakah peserta mampu mengingat nama teman-temannya? 3. Apakah dinamika kelompok ini berjalan dengan lancar? 4. Apakah makna dari permainan ini? Point Belajar Learning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, Konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Mengenal dan memahami orang lain membutuhkan kesungguhan karena jika tidak akan menimbulkan kesalahan. 2. Saling terbuka merupakan salah satu kunci yang memudahkan usaha untuk saling mengenal. 3. Bisa terbuka sehingga diri bisa dikenal orang lain dan mampu mengenal orang lain akan membuat diri mereka nyaman di tengah-tengah kehadiran orang lain. JENDELA DIRIKU Tujuan Untuk mengenal siapa dirinya, temannya, Refleksi diri dan keakraban Bidang Bimbingan Pribadi, sosial Waktu 45 menit Bahan Pulpen, kertas Langkah Permainan 1. Fasilitator membagikan kertas yang sudah ada kotak “JENDELA DIRIKU” 2. Fasilitator menugaskan peserta untuk menjawab pertanyaan dalam kotak “JENDELA DIRIKU” 3. Peserta menuliskan jawaban dari semua pertanyaan 4. Peserta mendiskusikan jawaban dengan saling merespon satu sama lain Pertanyaan 1. Apakah makanan yang disukai dan tidak disukai? 2. Apakah kegiatan yang disukai dan tidak disukai? 3. Apakah benda yang disukai dan tidak disukai? 4. Apakah hobimu? 5. Apakah kelebihanmu? 6. Apakah Kekuranganmu? 7. Bagaimana kenangan yang menyenangkan dan menyedihkanmu? 8. Apa cita-cita dan harapanmu? Evaluasi dan Refleksi 1. Apakah peserta dapat menyelami siapa dirinya, yang mungkin selama ini terlupakan? 2. Apakah peserta dapat mengenal temannya dengan segala keadaannya? 3. Adakah peserta dapat empati dan simpati terhadap kondisi temannya? 4. Apakah peserta terbuka akan dirinyadan berbagi dengan temannya? 5. Perlu dianalisis juga, apakah kegiatan berjalan dengan lancar? 6. Adakah peserta yang tidak jujur kepada anggota pesertanya? 7. Apakah makna dari permainan ini? Point BelajarLearning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/Guru Pembimbing/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Memberikan ungkapan-ungkapan yang membuat peserta lebih mengerti akan dirinya dan teman kelompoknya. 2. Kejujuran dan rasa berbagi terhadap apa yang dimiliki untuk didiskusikan dengan kelompok membawa dampak yang menyenangkan untuk sebuah kebersamaan. 3. Apabila ada peserta yang tidak jujur terhadap jawabannya, akan menjadikan catatan bagi fasilitator untuk dilanjutkan dalam kegiatan konseling Individual. SIAPAKAH AKU? Tujuan Melatih kepekaan, ingatan, dan keterbukaan peserta dengan menebak siapa pemilik tulisan. Bidang Bimbinga Pribadi, Sosial Waktu 25 Menit Bahan/Alat Kertas ukuran A4 dan pulpen sesuai jumlah peserta, mangkuk kecil Jumlah Peserta 7-20 orang Langkah Permainan 1. Fasilitator membagikan kertas beserta pena kepada setiap peserta. 2. Minta masing-masing peserta untuk menuliskan 3 hal tentang dirinya, sebisa mungkin hal-hal yang jarang atau tidak banyak diketahui orang lain. 3. Kumpulkan dan acak kertas dalam mangkuk, kemudian ambil satu kertas dan bacakan tulisan di dalamnya. 4. Jika ada peserta yang bisa menebak siapa pemilik tulisan tersebut berikan hadiah kecil padanya. Jika tidak ada satupun peserta yang bisa menebak, berikan hadiah pada pemilik tulisan tersebut. Evaluasi dan Refleksi 1. Adakah anggota kelompok yang tidak bisa menebak? 2. Adakah kebingungan yang lama dari peserta untuk menebak? 3. Apakah makna dari permainan ini? Point Belajar Learning Point yang diperoleh Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi, konselor/ guru Bimbingan dan Konseling/Fasilitator memfasilitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar sebagai berikut 1. Menggiring peserta untuk lebih seksama kata yang dituliskan pada kertas. 2. Membentuk daya ingat akan kenangan dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria. Sumber Buku 55 Permainan Games dalam Bimbingan dan Konseling- Paramitra Publishing
Belajar merupakan sesuatu perkara yang penting untuk menimba ilmu pengetahuan. Tapi itu tidak bermakna murid-murid terpaksa melepaskan keseronokan semasa sesi pembelajaran. Terdapat banyak aktiviti dan permainan yang boleh dilakukan di dalam kelas. Antaranya ialah permainan dalam kelas 1. Bingo Permainan klasik ini sering dilupakan oleh generasi sekarang. Permainan ini boleh disesuaikan dengan keperluan subjek yang diajar. Selain dari bingo klasik, anda boleh mencipta papan permainan sendiri yang membolehkan pelajar memangkah gambar, peribahasa, persamaan matematik dan lain-lain. 2. Tongue Twisters Tongue twisters adalah satu permainan yang menarik untuk membuatkan kelas lebih ceria. Ianya boleh dilakukan di awal sesi pengajaran. Ayat boleh dibuat dari tahap yang mudah hingga sukar. Lakukan ini dan anda boleh melihat seluruh pelajar di dalam kelas pasti tertawa. Mulakan dengan melihat senarai tongue twister di sini. 3. I Messed Up Di dalam Bahasa Melayu ianya boleh diungkap sebagai saya melakukan kesalahan. Permainan ini membolehkan pelajar untuk berkongsi sesuatu tentang kesalahan yang pernah mereka lakukan. Sebagai contoh, tersepak anak kucing, terlupa untuk memberus gigi dan sebagainya. Aktiviti ini secara tidak langsung membantu pelajar untuk membuat refleksi terhadap diri sendiri. 4. Twenty Objects Di atas sebuah meja, letakkan 20 objek. Selepas itu, berikan beberapa minit untuk pelajar mengingat objek tersebut. Setelah masa tamat, pelajar yang dapat menyenaraikan semua objek dengan betul dikira pemenang. Objek boleh ditukar mengikut kesesuaian modul pembelajaran pada hari tersebut. 5. Taboo Ini adalah satu permainan yang menarik untuk melatih pelajar bercakap dan meluaskan lagi perbendaharaan kata sama ada dalam Bahasa Melayu atau English. Seorang pelajar akan berkomunikasi dengan pasangannya tanpa menggunakan perkataan yang dilarang. Sebagai contoh, pelajar tersebut harus memastikan pasangannya menyebut perkataan “kipas” tetapi mereka dilarang untuk menyebut perkataan “angin,” “suis,” atau “rumah”. Jika pasangannya dapat meneka dengan betul, pelajar boleh bertukar peranan. 6. Pictionary Permainan ini sangat mudah dan hanya memerlukan papan putih di hadapan. Ianya boleh dilakukan dalam skala yang kecil atau besar. Permainan ini hanya memerlukan pelajar untuk meneka gambar yang dilukis di papan putih. Sebagai contoh, kumpulan dibahagikan kepada dua iaitu lelaki dan perempuan. Wakil setiap kumpulan akan tampil ke hadapan untuk melukis mengikut perkataan yang diberi oleh guru. Kumpulan yang dapat meneka dengan pantas semasa ahli mereka melukis di hadapan dikira pemenang. About The Author Irene
Suwarjo – Personal Name Eliasa Eva Imania – Personal Name. 55 Permainan Games dalam Bimbingan dan Konseling. Buku Konseling Paramitra Publishing Home Facebook PEMERINTAH KABUPATEN SLEMAN DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAHRAGA SMA NEGERI 1 KALASAN. 55 permainan dalam bimbingan dan konseling. Mendesain Media Bimbingan Konseling 56-66 Paket 7. Buku 55 Permainan dalam Bimbingan dan Konseling Dilengkapi CD. Dengan mengadopsi strategi sehat otak yang dirinci dalam buku teknik permainan dalam bimbingan kelompok ini Anda dapat mengakali gen Anda mengerem penuaan dan bahkan ice breaking bimbingan kelompok membalikkan proses penuaan sehingga Anda terlihat dan merasa lebih permainan bimbingan konseling muda dalam waktu yang. Permainan Dalam Bimbingan dan Konseling. Fungsi bimbingan konseling dan contohnya. Adanya pemaknaan dibalik permainan sebagai bahan refleksi diri membuat siswa lebih mengerti akan maksud dan tujuan pemberian permainan. Menurut Suwarjo 201118 agar proses permainan berjalan lancar dan sesuai dengan harapan maka ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor atau fasilitator dalam permainan yaitu. BEBERAPA GAMES PERMAINAN YANG DAPAT DIGUNAKAN DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING KELOMPOK. Peran Permaianan dalam Bimbingan dan Konseling. Eva Imania EliasaMPd Permainan Dalam BK dalam MGBK SMA KabSleman 16 November 2011 0 PERMAINAN GAMES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Disajikan dalam Musyawarah Guru Bimbingan dan Konseling SMA Se-Kabupaten Sleman Di SMAN 1 Kalasan Rabu 16 November 2011. REALISASI EVALUASI DAN TINDAK LANJUT PELAKSANAAN BIMBINGAN DAN KONSELING. Permainan merupakan aktivitas yang dilakukan oleh dua orang atau lebih mereka mengadakan pertemuan untuk mencapai tujuan-tujuan tertentu terdapat aturan dan batasan waktu. Play media dan expressive arts berfungsi dalam pekerjaan seorang konselor karena. Tahapan Dialog Socrates Dalam Bimbingan Kelompok. Permainan ini dimainkan dalam ruangan tujuannya adalah untukmenumbuhkan kebersamaan antara siswa. Teknik Pemilihan Media Bimbingan Konseling 67. Media Permainan dalam Bimbingan Konseling 41-55 Paket 6. Buku 55 Permainan Games dalam Bimbingan dan Konseling- Paramitra Publishing. Berikut ini adalah beberapa fungsi bimbingan dan konseling antara lain. Yang menjadi instruktur dalampermainan ini adalah konselor. Berdasarkan pendapat tersebut di atas dapat dikatakan bahwa permainan dapat digunakan sebagai teknik dalam memberikan layanan bimbingan dan konseling. 55 Permainan Games dalam Bimbingan dan Konseling. Dalam menggunakan permainan sebagai suatu teknik perlu memperhatikan hal-hal berikut ini. Sedang simulasi merupakan meniru situasi-situasi. Permainan simulasi terdiri dari dua kata yaitu permainan dan simulasi. Suwarjo Eva Imania Eliasa MPd. Eva Imania EliasaMPd Games Dalam BK dalam MGBK Nasional Tangerang 3-5 Februari 2012 1 GAMES DALAM BIMBINGAN DAN KONSELING Oleh. Universitas Negeri Padang Sugiyono. B Sasaran Layanan. Dan hal-hal yang harus diperhatikan pada permaianan dalam Bimbingan dan Konseling. Bogem Tamanmartani Kalasan Sleman Yogyakarta 55571 telp 0274 496040 RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN BIMBINGAN DAN KONSELING A Materi. PERMAINAN 1 Judul. Bimbingan dan Konseling di Sekolah dan Madrasah Berbasis Integrasi. TEKNIK ROLE PLAYING DALAM KONSELING KELOMPOK Uray Herlina Program studi Bimbingan dan Konseling IKIP-PGRI Pontianak Jalan ampera No. SabaQuBelajar Bermain Bersenang-senangPermainan inovatif untuk membantu anak belajar secara menyenangkanDengan mekanisme periksa sendiri jawabanmu mem. Jenis Layanan dan Kegiatan Pendukung Konseling. Info Detil Spesifik-Pernyataan Tanggungjawab. Permainan ini berintikkan penggabungan atau perangkaian nama dari semua anggota kelompok termasuk pembimbing kelompok Tujuan dan Nilai Kelompok Permainan dilaksanakan pada awal kegiatan kelompok tahap pembentukan agar semua peserta mengenal dan menghapal nama semua anggota dan dengan demikian akan meningkatkan keakraban dan. Teknik Permainan Simulasi Dalam Bimbingan Kelompok. Buku 55 permainan dalam bimbingan dan Konseling oleh Eva Imania Eliasa. Eva Imania EliasaMPd A. Bagian pertama berisi materi tentang apakah permainan itu. Penerbit Paramitra Publishing Yogyakarta ISBN 978602953047. Tujuan bimbingan dan konseling yang terkait dengan aspek pribadi-sosial konseli adalah. PENDAHULUAN Bermain dan permainan sudah ada sejak jaman prasejarah sampai masa sekarang ini. Dalam melaksanakan fungsi ini konselor perlu bekerja sama dengan pendidik lainnya. Permainan Games Dalam Bimbingan dan Konseling 2013-10-01T1106000700 Rating. Pada makalah ini pemakalah akan membahas beberapa permainan yang bisa digunakan dalam proses konseling diantaranya Ini Namaku Lanjutkan Ceritaku Apa yang Jatuh kalung kertas dan the longest tie. Pra Permainan Sebelum berlangsungnya aktivitas permainan sebaiknya mempersiapkan. Bagaimana fungsi dan jenis permainan. Penggunaan media bermain dan expresive arts dapat digunakan dalam pelaksanaan layanan bimbingan. Membentuk daya ingat akan kenangan dengan penulis tersebut dan akan membawa suasana yang hangat dan ceria. Buku 55 Permaianan dalam Bimbingan dan Konseling ini dibagi ke dalam dua bagian. 1 anak biasanya tidak mempunyai kemampuan verbal untuk bertanya menolong membantu permasalahannya bermain salah satu cara. Permainan untuk bimbingan kelompok. Menjalin keakraban antar peserta dan bisa saling mengenal satu sama lainnya. Teknik Permainan Simulasi Dalam Bimbingan Kelompok. Fungsi bimbingan konseling dan contohnya. 55 Permainan dalam Bimbingan dan Konseling. Manfaat dan Fungsi Media dalam Bimbingan Konseling 19-26 Paket 4. Perkenalan dan Keakraban Setiap siswa baru yang mengalami proses pindah sekolah karena jenjang pendidikan misalnya dari sekolah dasar ke sekolah menengah pertama atau dari sekolah menengah pertama ke sekolah menengah atas pasti memiliki permasalahan dalam pertemanan dan sosialisasi di dalamnya. Ainaurayyahoocoid Abstrak Interaksi sosial teman sebaya terkadang mengalami permasalahandan hal ini sangat besar dampaknya bagi kelangsungan masa depan remaja itu sendiri. Pada bagian kedua diuraikan 55 permainan yang dikategorikan ke dalam perkenalan dan keakraban komunikasi kerjasama konsentrasi kreatifitas pengembangan diri kepemimpinan yang masing-masing diulas poin belajar sebagai nilai bimbingan dan konseling yang hendak dicapai serta permainan ice breaking sebagai penyegar dan penyemangat suasana. Permainan Games Dalam Bimbingan dan Konseling A. Melalui berbagai pertanyaan dan diskusi KonselorGuru Bimbingan dan Konseling Fasilitator memfalitasi peserta untuk menemukan poin-poin belajar yaiu melatih kerjasama sikap rela berkorban demi kelompok dan melatih sikap empati pada kelompok. 55 permainan dalam bimbingan dan konseling pdf. Klasifikasi Media Bimbingan Konseling 27-40 Paket 5. Bimbingan Konseling Panduan Guru Bk Dan Guru Umum Drs Daryanto Drs Mohammad Farid Mt Gava Media Shopee Indonesia Jual Buku Konseling 55 Permainan Games Dalam Bk Di Lapak Penerbit Paramitra Publishing Bukalapak Tujuan Mi Baitra Ekstrakurikuler Konseling Pendidikan 55 Permainan Games Dlm Bimbingan Konseling Pengembangan Diri Ice Breaking Dilengkapi Dengan Vcd Shopee Indonesia Bimbingan Konseling Di Sd Mendampingi Siswa Meraih Mimpi Shopee Indonesia Caring For Adolescents Based On The Wisdom Of Indonesian Pandalungan Culture An Ethnonursing Pilot Study Journal Of Pediatric Nursing Nursing Care Of Children And Families Buku Konseling Permainan Game 55 Paramitra Shopee Indonesia Program Studi Pendidikan Bimbingan Konseling Universitas Pgri Madiun
permainan bk di dalam kelas